BERCERITA DI SEKOLAH MINGGU


Dua pertiga dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ditulis dalam bentuk cerita. Mengapa? Allah mengenal kesanggupan manusia yang mudah belajar melalui mendengar sebuah cerita. Dalam cerita terjadi peristiwa yang menarik: kita bisa melihat orang lain, merasakan konflik yang mereka alami dan merasa lega bila persoalan sudah terpecahkan. Sewaktu-waktu cerita langsung mengena dengan persoalan yang sedang kita hadapi. Kebanyakan azas rohani dalam Alkitab disampaikan dalam bentuk cerita. Melalui cerita Alkitab kita mengerti cara Allah bekerja dan bertemu dengan manusia yang belajar hidup menurut Firman Tuhan.


BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN CERITA?
Banyak guru ‘gagal’ dalam bercerita karena mereka kurang menyediakan waktu untuk menyiapkan sebuah cerita. Kita tahu banyak halangan yang terjadi, seperti: sakit, lelah, banyak pekerjaan kantor, kedatangan tamu, dsb. Akhirnya kita kurang berhasil mengenal dan menguasai cerita yang akan kita sampaikan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita mempersiapkan bahan cerita:
  • Membaca dan merenungkan. Guru harus menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan cerita/bahan Alkitab yang akan disampaikan kepada anak didiknya, secara keseluruhan dan berulang-ulang dan meminta kepada Tuhan untuk membuka hati guru agar menerima sesuatu yang baru dari bahan tersebut. Apa yang kita dapatkan itulah yang dapat kita sampaikan kepada anak-anak dalam aplikasi. Terkecuali untuk bahan yang sudah disusun berdasarkan kurikulum oleh departemen kurikulum, guru tinggal mendalami dan merenungkannya sehingga sebelum firman itu menyentuh hati anak-anak, pertama kali telah menyentuh pribadi guru.


  • Memperhatikan tokoh dalam cerita yang akan kita bawakan dengan detail, seperti: jenis kelaminnya, bentuk badannya, rupanya, kedudukannya/jabatannya, wataknya, hubungannya dengan orang lain serta persoalan yang sedang ia hadapi.


  • Memperhatikan tempat/setting dalam cerita: di tempat atau di jalan mana terjadi, di kota atau di desa, di padang belantara atau di jalan yang sunyi, di sungai, di goa, di bukit, di bait suci, dsb. Ada baiknya bila kita menggunakan kamus Alkitab, ensiklopedia dan membaca apa yang dikatakan mengenai tempat tersebut, bila perlu kita gambar/gunakan petanya.


  • Waktu kejadian: pagi, siang, sore, malam hari atau dini hari. Tempat dan waktu kejadian ini akan mewarnai cerita sehingga cerita menjadi lebih hidup seperti sebuah film yang sedang diputar di hadapan anak-anak.


  • Kata-kata yang sukar. Dalam Alkitab banyak sekali kata-kata yang sukar atau tidak biasa dipergunakan untuk anak-anak. Kita dapat menjelaskan kata-kata tersebut pada awal cerita atau boleh dalam cerita yang sedang kita bawakan.


  • Memperhatikan peristiwa/kegiatan yang terjadi dalam cerita. Untuk guru pemula hal ini sangat penting untuk lebih mempermudah mengingat jalannya cerita. Kita dapat menggarisbawahi setiap kata kerja yang ada dalam bahan yang akan kita sampaikan untuk mempermudah menghafal dan mengapresiasikan kepada anak-anak.


  • Menghayati cerita. Hal ini diperlukan latihan berulang-ulang. Kita butuh konsentrasi dan bila perlu menutup mata untuk membayangkan peristiwa itu terjadi di depan mata. Dengan demikian kita menyampaikan cerita, seolah-olah kitalah saksi mata dalam cerita tersebut.


  • Menetapkan tujuan dan metode. Kita harus menetapkan tujuan cerita yang kita sampaikan berikut metode yang akan kita gunakan dalam menyampaikan cerita tersebut. Satu cerita bisa jadi memiliki beberapa tujuan, tetapi guru harus menetapkan satu tujuan saja.


  • Membuat aplikasi/penerapan. Tujuan yang telah kita tetapkan tadi perlu disampaikan dengan satu atau beberapa kalimat agar dapat diterapkan dalam kehidupan anak sehari-hari.


BERSAMBUNG...

SULAP: DALAM LINDUNGAN TUHAN

Bahan : Pipet (Sedotan) Panjang, Benang Wol (Nilon)

Waktu bercerita, bawalah dua buah benang, satu benang melambangkan manusia yang tidak dekat dengan Tuhan, satu lagi anak Tuhan yang cinta Tuhan dan mendapat pernjagaan-Nya. Gunting benang pertama hingga putus. Masukkan benang kedua dalam pipet, tekuk pipet lalu digunting. begitu pipit putus, benang tidak putus. Itulah orang yang dijagai Tuhan. Meskipun iblis datang menyerang, Tuhan menjagainya.

Cara main & Pelajaran Rohani:
Benang melambangkan manusia. Gunting melambangkan iblis. Tanpa perlindungan Tuhan, manusia mudah diserang iblis, bahkan dihancurkan. Pipet lambang perlindungan Tuhan. Masukkan benang dalam pipet. Manusia yang tinggal dalam perlindungan Allah akan aman, sekalipun iblis datang menyerang. Tekuk pipet dan gunting. Benang tidak putus (tetap utuh).

Rahasia :
Pada bagian tengah pipet buatlah sobekan memanjang + 10 cm. Pada saat benang dimasukkan, tekuklah pipet menjadi dua bagian yang sama panjang. Bersamaan dengan itu tarik benang ke atas. Maka benang akan aman ketika pipet dipotong.


Referensi cerita:
-Daud yang selalu dilindungi Tuhan dari kejaran Saul (baca kitab 1 Samuel)
-Elisa dan ribuan tentara Tuhan (2Raj 6:8-23)

Ayat referensi: Mazmur 91:1-12



AKU BANGGA JADI GURU SEKOLAH MINGGU


Berapa banyak dari kita, ketika teman-teman pelayanan bertanya, "Melayani apa di gereja?" lalu dengan bangga menjawab, "Aku melayani Sekolah Minggu." Yang terjadi mungkin justru sebaliknya, ketika orang bertanya kita melayani sebagai apa di gereja lokal kita, kita dengan malu dan dengan suara rendah (hampir tidak kedengaran) menjawab "Saya hanya melayani anak-anak."

Sahabat, saya akan menunjukkan kepada sahabat, bahwa kita harus bangga menjadi Guru Sekolah Minggu. Kita harus bangga, kita melayani anak-anak. Mengapa?

1. KITA SEDANG MELAYANI YESUS SENDIRI
Matius 18: 5 –“Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini, dalam nama-Ku, ia menyambut AKU”

Pelayanan kepada anak-anak ini disejajarkan dengan pelayanan penting ini: Matius 25: 37-40
• memberi makan orang lapar
• memberi tumpangan pada orang asing
• memberi pakaian pada orang telanjang
• melawat orang sakit
• mengunjungi orang di penjara
Mengapa keenam pelayanan ini identik dengan melayani Yesus sendiri? Karena dalam pelayanan ini, kita lebih banyak berkorban ketimbang mendapatkan keuntungan. Tetapi kita harus bangga, setiap kita menyambut anak-anak yang datang, kita sedang menyambut YESUS sendiri.

2. KITA ADALAH PAHLAWAN ALLAH
MAZ 127:4 – “Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.”

Anak-anak adalah anak panahnya, kita adalah pembidiknya, Sang Pahlawan, yang mengarahkan anak-anak pada tujuan yang benar. Membawa mereka mengenal kebenaran Allah dan mengarahkan mereka kepada hidup yang berkemenangan. Kita harus bangga, karena kita disebut Pahlawan-Pahlawan Allah! Yang memberi dampak kepada anak-anak dan keluarganya. Ketika anak-anak dipulihkan, ketika orang tua dipulihkan, ketika keluarga mereka diberkati, bukan pendeta Anda yang dianugerahi mahkota kemuliaan oleh Tuhan, tetapi Andalah yang sedang dinanti-Nya, karena Anda sudah menjadi Gibor (Pahlawan) yang memberi dampak perubahan.

3. DEKAT DENGAN SORGA
Mat 19:14 – “Mereka yg empunya Kerajaan Sorga (bd.Kerajaan Sorga = Mat 12:28)
Mazmur 8:3 – “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu untuk membungkamkan musuh dan pendendam”
Matius 18:10 – “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-2 kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga”

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa anak-anak punya kuasa dan punya bagian istimewa di hati Tuhan, sampai disediakan malaikat khusus bagi setiap mereka. Pernah nggak kita berpikir, kalau kita melayani 10 anak, maka ada 10 malaikat yang sedang memperhatikan kita juga. Bagaimana perlakuan kita kepada anak-anak itu, maka itu juga yang akan disampaikan kepada Bapa di sorga. Kalau baik, maka laporan yang baik yang sampai ke Bapa, tapi kalau kita tidak sungguh-sungguh, maka itu juga yang akan sampai kepada Bapa. Kira-kira kalau Anda butuh sesuatu dan mendoakannya, lalu karena Anda sungguh-sungguh, ada 10-20 malaikat merekomendasi permohonan Anda, Tuhan dengerin nggak?

Bila demikian, masihkah kita sembrono, main-main dan tidak serius dalam melayani anak-anak?

4. KITA SEDANG MENGEMBAN PERINTAH TUHAN
Ulangan 4:7-9 mendidik anak, cucu
o Ulangan 11:19-21 mendidik anak
o Amsal 22:6 didik anak waktu muda
o Amsal 29:17 didik anakmu
Dan ini tugas yang sangat penting, sebab kalau tidak, Tuhan tidak mungkin perlu menyebut sangsinya buat yang main-main dalam pelayanan ini ! Baca : Matius 18:6 – “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-2 kecil ini yang percaya kepada-KU, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut”

Melakukan perintah Tuhan dengan serius, maka kita juga akan diperhatikan dan dipedulikan Tuhan, tetapi jika kita mengabaikan perintah-Nya, apa yang akan kita dapatkan?

5. KITA SEDANG MENELADANI YESUS
Markus 10:16 “Lalu Yesus memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka”

Anak yang meneladani Bapaknya, pasti akan dipedulikan oleh bapaknya, sebab bapaknya bangga punya anak yang seperti itu. Kira-kira kalau kita meneladani Yesus, apa yang akan Dia perbuat bagi kita?

6. KITA DILENGKAPI ROH ELIA
Maleakhi 4:5,6 – “Sesungguhnya Aku akan mengutus Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu ..Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah”

Kita membawa tugas penting untuk membuat hati anak-anak berbalik kepada orang tuanya. Untuk memulihkan keluarga-keluarga yang bermasalah. Untuk membebat luka di hati anak-anak karena kehilangan figur orang tua yang baik. Itu adalah tugas Elia. Bila kita melakukannya, kita akan diperlengkapi dengan Roh Elia yang luar biasa. Membawa dampak perubahan menjelang hari kedatangan Tuhan.

Nah, begitu banyaknya alasan yang menguatkan kita dan pandangan Tuhan atas pelayanan kita kepada anak-anak. Dia bangga pada kita. Dia juga konsen pada pelayanan kita. Lalu masihkah kita merasa “malu” menjadi guru sekolah minggu? Ingat, satu anak yang berhasil kita bawa pada Yesus, berribu malaikat di sorga bersukacita dan nama kita akan menjadi buah bibir di sorga. Ayo, kita semangat! Bangga jadi guru sekolah minggu! Bangga diberi kesempatan melayani Dia.

B-A-I-K = BAIK


Pelayanan di GBI Ambengan membuat hatiku trenyuh. Bukan keadaan gerejanya, bukan. Gerejanya bagus. Tapi selalu yang membuat hatiku trenyuh, melihat keadaan anak sekolah minggunya. Hampir tidak ada guru yang muda. Lagu-lagunya pun lagu-lagu 'tua' zaman aku sekolah minggu dulu. Waktu kuajak nyanyi B-A-I-K baik saja, anak-anaknya nggak tahu. Duhh....


Aku salut sama tante-tante yang masih semangat mengajar sekolah minggu. Aku senang sekalipun mereka sudah berumur, mereka tetap semangat mengajar anak-anak. Tapi...kemana hai anak-anak muda??? Tidakkah engkau rindu melayani anak-anak, adik-adikmu??

Buat teman-teman guru di Ambengan, special aku tuliskan lagu ini:
B-A-I-K = BAIK
B-A-I-K = BAIK
B-A-I-K = BAIK
Saya mau s'perti Yesus
B-A-I-K = BAIK

Dengar-dengaran kepada Tuhan Yesus
Dengar-dengaran kepada mama-papa
Kuturut nasihat mereka selalu
B-A-I-K = BAIK

Sekalian kukasih syair lagu yang ini:

ANAK-ANAK MILIK KRISTUS
Anak-anak milik Kristus
S'lalu dicintai-Nya
Anak yang percaya jadi milik Tuhan
Sukacita dalam lindungan-Nya

Anak-anak milik Kristus
S'lalu dicintai-Nya
Anak yang percaya jadi milik Tuhan
Sukacita dalam lindungan-Nya

Tuhan mau kita dengar-dengaran
Turut Firman-Nya
Tuhan mau kita dengar-dengaran
Turut Firman-Nya

semoga bermanfaat...
Kalau mau dengar demo lagunya, he he he...tunggu beberapa hari lagi ya :p

SEMUA KARENA KASIH



Semua karena Kasih...
Ketika Ia tangkap dan dijadikan bulan-bulanan
prajurit romawi

Semua karena kasih...
ketika Ia diludahi, diinjak, dicambuk
dan tubuh-Nya hancur...

Semua karena kasih...
saat Ia sendirian memanggul salib yang berat
dan segala kesalahan dosa kita
ditanggungkan atas-Nya

Semua karena kasih...
ketika Ia berkata "bapa ampunilah mereka.."

Semua karena kasih...
Dia rela menanggung semua derita
Dia rela menjadikan diri-Nya korban penebusan kita
Dia rela
Dia rela....
Semua karena kasih-Nya yang begitu besar
kepada kita semua...

Jadi, apa yang sudah kita berikan bagi-Nya
bila kita mengasihi Dia???


ALLAHKU-ALLAHKU, MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU?



Selamat merayakan Jumat Agung. Hari sengsara Tuhan Yesus, ketika menderita di kayu salib, demi menebus dosa-dosa kita. Sembari mengenangnya, baiklah kita merefleksikan peristiwa itu dalam hidup kita.

Langit hitam pekat seperti layaknya malam hari, padahal waktu itu baru jam 12 siang. Sesekali terdengar guntur menggelegar dan kilat yang menyambar-nyambar. Suasana begitu hening dan senyap. Ada suara wanita menangis terisak-isak. Para tentara yang berdiri berjajar di sekitar salib Yesus, tampak tegang namun tetap waspada kalau-kalau terjadi kerusuhan. Hujan turun seperti tangisan alam menyaksikan kebiadaban manusia atas penciptanya. Dan suasana itu berlangsung selama tiga jam.

Tiba-tiba semua orang yang berada di sana dikejutkan oleh suara parau, nyaring tetapi memilukan. “Eloi, Eloi Lamasabakhtani?” (Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?). Tak banyak yang tahu arti kata-kata yang diucapkan Yesus. Seandainya ada orang-orang yang melankolis di sana dan mengerti arti kata yang diucapkan Yesus, tentulah mereka akan menitikkan air mata. Betapa tidak? Dalam penderitaan-Nya yang sangat menyakitkan, Yesus telah ditinggalkan sahabat-sahabat-Nya. Dan kini Ia ditinggalkan Allah, Bapa-Nya. Seruan Yesus itu sebenarnya berupa pertanyaan dan rintihan kepiluan.

Di puncak penderitaan-Nya dalam menanggung dosa seluruh manusia di dunia, Yesus telah ditinggalkan Allah. Yesus merasa kesepian. Tidak ada siapa-siapa lagi. Hanya diri-Nya yang tergantung lemah di atas kayu salib itu. sekarang Anda bisa merasakan betapa menderitanya Yesus dalam menanggung kesalahan Anda yang ditimpakan kepada-Nya? Berhentilah bicara untuk sejenak. Berhentilah mengurusi diri Anda sendiri. Berhentilah memikirkan urusan kantor dan bisnis Anda. Sejenak saja. Dan pandanglah pada salib Yesus. Seharusnya Andalah yang digantung di sana. Andalah yang seharusnya menangis, berteriak, menjerit kesakitan dan kesepian. Tetapi bukan! Bukan Anda yang disalib di sana! Yesus yang disalib di sana menggantikan Anda!! Bukankah Anda seorang yang beruntung?

Pada suasana Paskah ini saya ingin mengajak Anda memahami kembali siapa Anda sebelumnya dan siapa Anda sekarang. Yesus telah menebus Anda. Yesus telah menggantikan Anda yang seharusnya dicambuk. Yesus yang menggantikan Anda yang seharusnya dipukuli, diludahi, dimahkotai duri dan disalibkan. Yesus yang menggantikan Anda yang seharusnya ditusuk lambungnya. Apakah Anda menganggap itu hal yang sepele? Yesus telah membayar mahal hidup Anda dengan darah dan nyawa-Nya sendiri.

Anda tidak perlu berteriak, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Anda tidak perlu lagi merasa kesepian dan ditinggalkan, sebab Yesus yang pernah meneriakkan itu selalu beserta dengan Anda. Ia tahu betapa menyakitkannya ditinggalkan sendiri dan Ia tidak akan melakukan itu pada Anda. Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa sedang mengawasi Anda kalau-kalau Anda butuh pertolongan. Yesus yang di sorga sana sedang berdoa agar Anda kuat menanggung segala beban di dunia dan mengemban tugas yang Dia berikan kepada Anda. Pada saat-saat yang Anda anggap paling buruk sekalipun, Anda tidak perlu meneriakkan seruan itu, sebab Yesus tidak pernah meninggalkan Anda!! ***


DAN ALLAHPUN MENGORBANKAN DIRINYA


Berkorban adalah memberikan sesuatu yang sangat berharga atau yang sangat kita sayangi demi orang lain. Orang yang rela berkorban biasanya didasari oleh perasaan kasih yang mendalam, sehingga tidak bisa tidak ia harus berkorban, entah itu dalam bentuk harta, kekayaan, kedudukan atau bahkan nyawanya sendiri.

Sebuah kisah dari negeri Jepang saya ambil sebagai contohnya. Seorang petani tua baru saja memanen padinya dan menumpuknya menjadi sebuah tumpukan yang tinggi menyerupai sebuah bukit kecil. Hasil panen kali ini begitu melimpah sehingga bisa membuatnya kaya bila itu dijualnya. Rumah dan lahan pertanian petani ini terletak di dataran yang tinggi di atas sebuah desa nelayan yang terhampar di pantai.

Suatu senja, gempa bumi menggoncang daerah itu, tetapi penduduk pantai yang sudah terbiasa dengan hal itu tidak begitu mempedulikannya. Sedangkan petani tua yang rumahnya berada di ktinggian, setelah gempa itu, memandang ke arah laut dan melihat bahwa air di kaki langit tampak gelap dan mengerikan. Ia segera tahu bahwa itu pertanda gelombang pasang yang besar akan segera melanda desa yang berada di tepi pantai.

“Cepat ambilkan obor!” teriak petani itu kepada cucunya. Tanpa pikir panjang ia segera membakar tumpukan padi yang baru saja dipanennya itu.

Penduduk desa yang melihat kebakaran itu segera membunyikan lonceng tanda kebakaran. Berbondong-bondong penduduk desa menuju rumah petani tua itu untuk membantu memadamkan kobaran api yang begitu besar dan menyelamatkan hasil panennya. Tetapi sesampai di atas, petani itu malah menyambut mereka sambil berteriak dengan tangannya menunjuk ke arah pantai, “Lihat, lihat!”

Orang-orang berpaling ke belakang dan melihat gelombang besar mengejar mereka. Ketika gelombang itu menghantam pantai desa kecil mereka porak poranda dibuatnya. Tetapi, karena petani tua itu mengorbankan hasil panennya, lebih dari 400 orang diselamatkan. Petani tua itu sengaja membakar hasil panennya agar warga desa mengira terjadi kebakaran dan datang membantunya, dengan demikian mereka selamat dari terjangan gelombang pasang.

Allah rela meninggalkan tahta kemuliaan-Nya dan menyerahkan diri-Nya sebagai penebusan dosa, dengan tergantung di salib. Anda tahu begitu besar kasih-Nya kepada kita? Tanpa menyayangkan nyawa-Nya, Tuhan Yesus membiarkan dirinya dipakukan di kayu salib, agar Anda dan saya yang memandang pada salib dan karya penebusan dosa itu, terselamatkan dari ancaman hukuman kekal. Tanpa pengorbanan diri-Nya, bisa dipastikan tak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal - Yohanes 3:16. (Yd)


CERITA: YESUS MENAMPAKKAN DIRI DI DANAU TIBERIAS

Tags
Ayat-ayat Alkitab – Referensi untuk Kakak-kakak GSM :
Markus 4 : 35 – 41 Lukas 8 : 22 – 25

Kakak GSM Membuka pelajaran :

o Anak-anak apakah ini?
[angkat sebuah payung, tunjukkan pada anak-anak untuk menarik perhatian mereka]
o Kapankah kita menggunakannya? Saat hujan? Saat badai? Siapa yang sudah pernah berada dalam badai?
[kalau mereka tidak mengerti kata-kata badai, jelaskan secara sederhana bahwa badai itu adalah hujan, gelap dan bercampur angin yang sangat kuat yang bisa merusak]
o Nah cerita kita hari ini adalah mengenai sebuah badai besar yang pernah terjadi di Danau Galilea.
[Sampaikan cerita ini dengan menggunakan “Plester Jari”, cara membuat Plester Jari akan dijelaskan dibawah ini dan dibantu juga dengan Perahu Kulit Kacang]

Cara Membuat Plester Jari :
1. Potong dan warnailah gambar-gambar dibawah ini dan setiap gambar akan mewakili sebuah kata atau tokoh yang kita tentukan.

2. Kemudian guntinglah gambar tersebut pada tanda garis terputus-putus.
3. Setelah semua gambar lengkap diwarnai, dan digunting, lipatlah kedua ujung kertas tersebut kemudian tempelkan satu sama lain, sampai membentuk sebuah lingkaran yang longgar.
4. Gunakan Plester Jari tersebut pada jari-jari anak-anak. Masing-masing anak akan menggunakan plester dengan “Kata atau Tokoh” yang berbeda.
5. Bacakan cerita dibawah ini dan pada saat ada kata-kata yang digarisbawahi, mintalah anak-anak untuk menggerakkan jari-jarinya yang sudah berplester gambar tadi…
6. Khusus untuk kata-kata Ayun atau perahu bergoyang atau badai… Tiuplah Perahu kecil buatan [terbuat dari Kulit kacang, lihat cara membuatnya dibawah ini].

Cara membuat perahu kulit kacang:
1. Bagi dua kulit dari sebuah kacang yang lumayan panjang dan bagus bentuknya, kemudian bagikan masing-masing 1 kulit kacang.
2. Setelah itu isilah kulit kacang dengan “Tanah Liat” atau “Lilin” yang bisa dibentuk itu, atau yang juga dikenal sebagai “Malam”
3. Potong sebuah kertas berwarna-warni membentuk sebuah layar berbentuk segitiga.
4. Kemudian tancapkan tusuk gigi yang sebelumnya sudah di tempeli kertas layar tadi ditengah-tengah kulit kacang berisi malam itu.
5. Maka… jadilah perahu kulit kacang kita.

Ceritanya dari kakak GSM:
Pada jaman dahulu kala, pada waktu Yesus hidup di bumi, Yesus senang sekali mengajarkan orang lain tentang kasih. Ia mengajar dimana-mana saja. Kadangkala di bukit, kadangkala dipantai, atau di Danau Galilea .

Saat Yesus berada di Danau Galilea yang biru, Ia menaiki sebuah perahu kecil Bersama-sama dengan murid-muridNya yang Ia sayangi.

Ayun, ayun, ayun Perahu kecil berayun di atas Danau Galilea yang biru dan indah Ayun, ayun, ayun, Perahu kecil seperti melayang di air maju terus tidak berhenti

Karena Yesus naik Perahu kecil di Danau Galilea yang gemilang Suatu waktu Yesus baru saja selesai mengajar orang banyak Dan berbuat kebaikan kepada orang banyak itu Maka sangat lelahlah Ia Lalu Ia tertidur pada perahu yang kecil Di Danau Galilea yang indah.

Ayun, ayun, ayun Perahu kecil berayun di atas Danau Galilea Ayun, ayun, ayun, Perahu kecil seperti melayang di- air maju terus tidak berhenti Walaupun Yesus sedang tertidur Tiba-tiba awan-awan menjadi gelap dan angin bertiup kencang sekali Dan ombak bergulung-gulung diatas danau Perahu kecil itu bergoncang dengan sangat kerasnya Murid-murid pun sangat ketakutan didalam perahu kecil itu Dan sangat ketakutan karena berada dalam badai di tengah-tenngah Danau Galilea

Pada waktu Yesus bangun dan melihat badai, Yesus mengatakan kepada Ombak : Tenanglah” Yesus mengatakan kepada Angin : “Tenanglah” Kemudiah langit menjadi terang dan Angin menjadi tenang juga Bahkan Ombak-ombak mematuhi perintahnya.

Ayun, ayun, ayun Perahu kecil kembali berayun di atas Danau Galilea Ayun, ayun, ayun, Perahu kecil seperti melayang di air maju terus tidak berhenti Karena Yesus menolong Murid-murid -nya.

Kakak GSM bertanya:
Kalau ASM berusia cukup untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan, berikan pertanyaan ini:
1. Siapakah yang bersama-sama Yesus diperahu ? --- murid-murid
2. Apakah Yesus suka mengajarkan tentang kasih ? --- ya
3. Perahu Yesus dan Murid-muridnya besar tau kecil ? --- kecil
4. Apakah murid-murid merasa takut ? --- ya
5. Ombak yang datang besar atau kecil ? --- Besar
6. Apakah Yesus sedang tertidur pada saat badai menimpa? --- ya
7. Apakah yang terjadi waktu Yesus mengatakan “Tenanglah”? --- badaipun berhenti
Atau Kakak GSM bisa bikin pertanyaan sendiri, sesuai dengan keadaan ASM-nya.

Aplikasi untuk ASM:
Berada didalam badai itu sungguh mengerikan ya ? Apakah kalian pernah merasa takut ? Kapankan itu ? (tanya apa ketakutan ASM kalau memungkinkan tanya satu persatu kalau tidak memungkinkan tanya beberapa ASM saja). Jawabannya bisa bermacam-macam, bisa takut gelap, bisa takut dikejar anjing, bisa takut sendirian… dll untuk membekali para ASM. Coba kita ajarkan Doa Pendek dengan format seperti dibawah ini dan ajak mereka menyebutkannya.

Namun sebelum mengucapkan Doa, bagikan pada masing-masing mereka sebuah gambar Anak kecil yang bertelut berdoa atau gambar seorang anak yang melipat tangannya berdoa… (bagian ini boleh “Nyontek” idenya Kak Ine menempelkan gambar anak kecil di stik Ice Cream untuk ditancapkan di busa didepan)

Kemudian kita menaruh gambar Yesus di papan flanel kemudian setelah mereka mengucapkan Doa Pendek mereka, mereka boleh maju ke papan dan menaruh gambar anak kecil tadi deket-dekat disekitar Gambar Yesus, yang melambangkan anak-anak mau berada dekat dengan Yesus melalui Berdoa.

Doa Pendek:
Tuhan Yesus, [nama ASM] tidak merasa takut lagi
Pada saat [sebut ketakutannya]
Karena [nama ASM] bisa berdoa pada Yesus
Pada saat [sebut ketakutannya]

Contoh:
Nama ASM: Bradley
Ketakutan: Hujan dan guntur
Doanya:
Tuhan Yesus, Bradley tidak merasa takut lagi
Pada saat Hujan dan Guntur
Karena Bradley bisa berdoa pada Yesus
Pada saat Hujan dan Guntur

Penutup dari kakak GSM:

• Ulangi Doa Pendek itu beberapa kali sampai anak-anak itu hafal. Walaupun mungkin tidak semua bisa menghafal dengan baik, tetapi paling tidak mereka bisa merasakan suasananya… cieee suasana ni yee….
• Biarkan anak-anak membawa pulang Plester Jari tadi dan perahu mereka masing-masing.
• Berikan Ayat Penutup Mazmur 91 ayat 11 : “Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk menjagamu”


AKTIFITAS ABSENSI

Absensi di sekolah minggu, dilakukan dengan tujuan:
1. Dapat memantau kehadiran anak anak di kelas
2. Lebih cepat mengenal anak dengan absensi (memanggil nama tiap minggu)
3. Mengukur kerajinan (kehadiran) anak di kelas
4. Aktivitas rutin yang menyenangkan (bagi anak batita dan balita)
Cara-cara absensi yang dilakukan sesuai dengan kelompok umur anak anak, antara lain:

Cara manual, dengan buku Absensi (anak umur 7 tahun ke atas):
Buat buku absen ASM diprint ditulis nama semua ASM satu kelas (pake excel). Buku absennya perkelas. Satu halaman itu bisa untuk 3 bulan (12 minggu ), anak -anak di absen, dipanggil namanya satu persatu .... Buku absen anak ini gampang dianalisa. bisa dilihat, hari ini total hadir brapa anak, truss setiap semester bisa dilihat siapa yg paling rajin, bila ada hadiah boleh juga....

Kalo punya kamera digital, bagus juga di buat absensi dengan menggunakan foto, langsung diprint jadi satu dengan kolom absen, dan data anak. Lalu absen ini dipegang oleh guru, dan diisi oleh guru. (ide dari......) tolong di carikan...siapa ya?

Absensi stiker (anak umur 6-7 tahun)
Setiap hadir, anak di beri sticker yang ditempel di buku anak ( setiap anak pegang buku ).
Ide ini muncul karena sekalian di buku tsb dikasi PR menghapal ayat atau PR untuk aktivitas minggu depannya (mirip Agenda :)) kendalanya, kalo anak lupa bawa buku SM nya .. Belum lagi bukunya hilang.. wah puyeng deh ...hehe ...

Absensi Aktivitas (anak Batita-Balita)
Waktu absensi, merupakan suatu kegiatan favorit anak anak kecil. mereka sangat senang mendengar namanya di panggil, karena mereka diberi tugas memajang absennya di media yang disediakan. Acara ini dapat mengajak anak melakukan kerja sama yang bagus diantara mereka. Misalkan anak setahun yang motoriknya belum terlalu bagus, sehingga kadang tidak bisa menaruh absensinya dengan baik, di bantu oleh anak yang lebih besar. kalau anak yang di panggil tidak mendengar, temannya yang dekat dengan GSM, mengambilkan dan menyerahkan absensi tersebut ke temannya.

Absensi sebaiknya dibikin yang awet dan bagus (dan murah), karena tidak sedikit anak anak yang termotivasi menyimpannya, atau menempelkan di kamarnya. Bahannya, dibuat dari kertas berwarna, trus dilaminating. atau dari busa warna warni (busa karet tipis). Bahan yang digunakan tidak membahayakan anak anak, misalnya dari bahan yang tajam.
Absensi dapat disesuaikan dengan tema satu triwulan atau semester. Bisa aja dalam setahun, ganti absensi 4 kali. Bisa juga diambil salah satu cerita dalam beberapa bulan itu sebagai ide membuat absensi.

BUNGA dan KUPU-KUPU
Teman cerita penciptaan, dapat di buat absensi berbentuk bunga dan kupu kupu, yang diberi stick ice cream, dan di tancap di "lahan" dari styrofoam, lengkap dengan rumput2an. Anak yang sudah menerima absennya, menancapkan pada lahan tsb.


ANAK LAKI DAN PEREMPUAN
Gambar anak laki dan perempuan, dengan media penempelan berupa Papan Flanel/Felt bisa juga papan flanel dengan aplikasi gereja besar. Idealnya, absensi ini menggunakan foto anak anak tersebut. Dibalik gambar anak, dapat di pasangi sepotong velcro atau amplas, agar dapat menempel di papan flanel.


SILUET ANAK BERDOA
Masa Pra-Paskah, dapat digunakan absensi berbentuk siluet anak berdoa, dari kertas berwarna, yang diberi sedotan bekas air minum, media meletakkan absensi, dapat di buat bukit dari Styrofoam, di puncak bukit, di pasang salib.


LILIN
Absensi berbentuk Lilin, bisa dipakai pada masa-masa menjelang natal. Media yang digunakan untuk menancapkan Lilin, yaitu papan styrofoam.


POHON BUAH-BUAHAN
Absensinya berbentuk buah buahan, dengan media dari kain Felt, yang di bikin aplikasi bentuk pohon besar, di tempel dengan jahit tangan, menggunakan tusuk Veston.

Untuk mendapat gradasi warna dari batang pohon......ssstttt.....saya gunakan eye shadow powder. Apa boleh buat...karena nggak bisa menemukan alat pewarna untuk kain Felt yang lain.
Buah di buat dengan kertas berwarna, dan di belakangnya di tempeli Velcro atau amplas agar dapat menempel pada 'pohon'. Label nama anak, juga di tempel di bagian belakang buah.

Ada anak yang berfantasi...dengan meletakkan buahnya di bawah...yang katanya sedang jatuh. Ada yang meletakkan jauh tinggi, silakan di pancing...kenapa? banyak jawaban lucu...polos...yang keluar dari mulut anak anak


ASAL-USUL TELUR PASKAH DI UKRAINA

Tags

Yosef menuruni bukit dari ladang menuju rumahnya sambil bersiul-siul menyanyikan lagu-lagu memuji Allah. Seorang beriman betul dia. Dia bukan petani kecukupan, bahkan boleh dikatakan dia adalah petani miskin, paling miskin di desanya. Namun dia menerima semuanya dengan penuh rasa syukur.
"..Marusha, Kristye, aku sudah pulang ...!" Yosef berteriak ketika mendekati rumahnya. Dia cium isterinya dan dia angkat anaknya tinggi-tinggi. Kedua perempuan itu merasakan ada yang lain pada tingkah ayahnya, kegembiraannya agak berbeda dengan hari-hari sebelumnya.


"Semua penduduk omong tentang persembahan apa yang akan mereka bawa ke gereja, pada saat Jumat Suci nanti. Petrovich tetangga kita mau membawa anyaman tikar dari ladang gandumnya, Petra mau membawa sesuatuyang dibuat dari kulit sapinya... tetapi kita, kita akan berikan yang lebih baik!" kata Yosef.

"Bagaimana mungkin kita beri yang lebih baik daripada mereka? kita tidak memiliki ladang gandum yang besar, tidak punya sapi..." sahut Kristye anak perempuan satu-satunya.

"Kita memang tidak disejahterakan dan diberkati dengan tanah yang luas, tapi ayam-ayam kita? ... Mereka memberi telur paling segar untuk kita, lebah di kebun kita?... kita punya lilin dan madu terbaik, lalu kebun kecil kita? ... kita punya sayuran yang lumayan baik toh!"

Yosef masih melanjutkan, 'Jadi, sebelum makan malam, kamu harus mencari telur terbesar, tersegar, letakkan di atas meja, dan ayahmu akan membuat kamu bangga!'

Malam hari sesudah makan malam, Kristye meletakkan telur terbaiknya di atas piring. Marusha, isterinya, masih bertanya-tanya dalam batinnya tentang apa yang akan dibuat suaminya, tetapi dia tetap melanjutkan menyulam kain, untuk mempersiapkan kalau-kalau dibutuhkan juga untuk persembahan.

Yosef memuji penemuan Kristye, dan mulailah dia berkarya. Dibuatnya garis-garis pada permukaan telur itu dengan pena yang sudah dibakarnya dengan lilin dan yang sudah dicelupkannya pada lilin lebah. Dia menggambar ayam, "Karena ayam memberi kita telur yang segar ini."

Lalu dia menggambar pohon cemara, "Karena hutan kita penuh dengan pohon cemara, dan kita membuatnya menjadi tempat tinggal kita"

Dia juga menggambar bintang, "Karena aku melihat sinarnya dalam mata anak dan isteriku!' bisiknya. Lalu malam beranjak semakin larut.

Keesokan harinya, Yosef mendapat ide baru: 'Mengapa kita tidak mewarnainya?'

Lalu dia minta kepada Marusha untuk membuat cairan pewarna. Marusha memetik beberapa bunga marigold di halaman depan rumahnya dan menumbuknya dan memasaknya. Malam hari itu juga, telur direndam dalam cairan berwarna kuning itu.... dan hasil karya Yosef semakin sempurna.

Keesokan harinya, Kristye memetik wortel membantu ibunya. Dan jari-jari tangannya menjadi oranye karena pekerjaan itu. "Sekarang ada ide baru, kita beri warna oranye juga untuk telur persembahan kita!" kata Yosef.

Dan dia mulai menggambar wortel pada telur itu dengan penanya: "Untuk wortel kita.,. yang memberi kesehatan!" Dan Yosef kemudian mencelupkan sebagian telur itu pada cairan oranye perasan wortel buatan Marusha. Kini, telur sudah semakin menarik karena semakin banyak warnanya.

Tiba-tiba, Yosef berseru 'Bit, buah bit kita,,..panen bit kita terbaik di seluruh desa ini, kita beri warna marsh dari buah bit pada telur kita!" Marusha menjawab: 'Belum terlambat, kita punya rebusan bit, kita bisa pakai!" Dan malam itu, Yosef bekerja sampai larut malam untuk menyelesaikan karyanya.

Keesokannya hari Kamis, hanya tinggal satu hari untuk mereka membawa persembahan itu ke gereja. "Blackberries!" teriak Yosef, "Aku yakin tak ada Blackberries lain yang sebaik milik kita... kita berikan apa yang terbaik milik kita untuk Tuhan pada telur kita.

Marusha menggeleng-geleng kepala sambil tertawa, tetapi dia tetap membuat rebusan blackberies itu.

Matahari sudah mulai terbenam ketika Yosef menyelesaikan gambarnya pada telur dengan beberapa lingkaran kecil simbol hasil kerja kerasnya dalam rupa blackberries yang sudah dipanennya. Dan terakhir dia hanya tinggal mencelupnya pada warna itu.

Dengan hati-hati Yosef mencelupkannya pada warna kehitaman cairan rebusan blackberris. Dan diangkatnya juga perlahan-lahan.... tetapi.... ..semuanya menjadi gelap........

Hilang sudah semua gambar dan warna-warni lainnya. Yosef panik! Beberapa saat, ketiga orang itu lama tanpa suara, semua menjadi diam. Kristye merangkul tangan ayahnya sambil menasehati: "mungkin lebih baik, kalau kita membawa blackberries segar dalam keranjang persembahan!"

"Yang kuinginkan adalah persembahan sempurna untuk Tuhan, sekarang kita tak punya apa-apa untuk dipersembahkan ... " ujar Yosef nelangsa. Kristye menjawab, "Yah, bukankah kita seperti telur itu? Kita juga tidak sempurna, tetapi Tuhan tetap meminta kita datang?"

Yosef terpana "Aku rasa Allah memberi kebijaksanaan yang lebih baik kepadamu daripada yang Dia berikan kepada ayahmu ini!" Yosef segera membungkus telur gelap itu dengan kain sulaman Marusha.

Jumat Sore dalam pekan suci, semua orang sudah membawa persembahannya masing-masing, tak terkecuali keluarga Yosef dengan 'telur gelap'-nya. Ketika saatnya persembahan, setiap orang membawanya ke depan altar. Yosef mengambil saat paling akhir, Sebelum meletakkan bungkusan kainnya, Yosef membalikkan badannya menyhadap umat, dan dengan matanya menatap ke lantai dia berbicara: "Kami sekeluarga hendak memberikan yang terbaik. Saya sudah meminta Kristye mencari telor terbaik, Sepanjang minggu saya melukis telur dengan lilin lebah terbaik... saya ingin mewarnainya dengan hasil-hasil kebun terbaik, tetapi apa yang terjadi.,,"

Yosef membuka bungkusannya sehingga semua orang dalam gereja itu melihatnya: "Saya tak bermaksud mempersembahkan telur ini kepada gereja, tetapi anak saya mengatakan sesuatu yang mengubah niat saya. Dia mengingatkan saya bahwa kita seperti telur ini, kita tidak sempurna, tetapi Allah tetap meminta kita datang!"

Yosef melanjutkan sambil menengadah "Maka, Tuhan... Aku dan keluargaku hendak memberikan persembahan ini kepadaKu. Syukur atas penerimaanMu dan atas cinta dam atas pengampunan kepada kami!" Yosef meletakkan persembahannya di antara persembahan yang lain dan kembali ke tempat duduknya, Tiada suara untuk beberapa saat. Lalu ibadat Jugat Agung dilanjutkan.

Byarr! Minggu, hari Paskah tiba...semua orang datang ke gereja untuk merayakan Paska. Nyanyian Haleluya dalam kebangkitan berkumandang. Inilah saatnya untuk membuka semua penutup persembahan dan memberkati persembahan.

Imam, yang memimpin perayaan bersiap-siap untuk membuka kain penutup persembahan dan mengucap doa berkat. Tak terkecuali persembahan Yosef yang mungil tanpa keranjang juga dibukanya.

'Lihat!' teriak Yosef 'Lihat telur itu!" Semua orang dalam gereja terpana, Mulut-mulut mereka menunjukkan keterkejutan. Di pagi hari itu sebutir telur paling indah yang mereka lihat. Gambar-gambar pada telur itu menjadi lebih tajam dan indah, warna-warni menjadi berkilat keemasan.

"Bagaimana bisa begitu!" bisik beberapa ibu. "Ini mukjijat..." seru beberapa orang.
Kristye menoleh ke jendela... bicara pada ibunya yang ada di sebelahnya "lihat bu, setelah musim dingin yang panjang dan gelap... Allah memberi kita matahari yang terang dam hari-hari yang hangat. Pastilah matahari yang melelehkan semua cairan yang gelap!"

Yosef menatap putri dan isterinya: 'Tuhan membuat mukjijat untuk kita..."
Pada hari pertama, mentari menembus celah jendela di Ukraina.... Sebuah keluarga yang berbahagia berjabatan tangan satu sama lain.....

Dan hati mereka penuh syukur atas karya Allah yang indah.... yang mengubah kegalauan menjadi harapan, kegelapan menjadi terang... kesedihan menjadi kegembiraan....


Followers