TIPS MENGELOLA KELAS BATITA

Melayani anak usia Batita dapat menjadi tantangan tersendiri bagi Guru Sekolah Minggu. Berbeda dari kelompok umur lainnya, anak usia Batita belum bisa diatur sedemikian rupa untuk duduk tertib  mengikuti ibadah, dan biasanya masih memerlukan pendampingan orang tua. Mengingat usianya yang masih sangat muda, anak Batita juga belum bisa dituntut untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Oleh karena itu, Guru Sekolah Minggu harus mendesain kelas, bahan pengajaran, aktivitas, serta suasana kelas sedemikian rupa supaya tujuan dapat tercapai tanpa mengesampingkan kebutuhan dan keterbatasan anak pada usia tsb.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Guru Sekolah Minggu dalam mengelola Kelas Batita antara lain:

1. RUANG KELAS DAN PERLENGKAPANNYA
Pastikan ruang kelas cukup luas untuk menampung anak beserta dengan orang tua/pengantarnya. Pikirkan juga bagaimana pengaturan tempat duduk, biasanya yang lebih disukai adalah duduk di bawah dengan beralaskan tikar atau karpet. Baik pula bila disediakan tempat sampah, sapu, lap, dan tissue - untuk mengatasi bila ada makanan yang jatuh, air minum tumpah, anak mengompol, dsb. Pastikan bahwa semua benda atau peralatan di dalam ruang kelas "aman" untuk anak.

2. GURU YANG MENGAJAR
Guru yang mengajar Kelas Batita tidak mungkin hanya seorang diri saja, jadi dibutuhkan beberapa orang guru yang bertugas mengawasi dan menjaga anak-anak selain guru yang bertugas memimpin pujian dan menyampaikan Firman Tuhan. Beberapa kriteria guru Kelas Batita, yaitu: sabar dan telaten, sayang kepada anak kecil, dan bersuara cukup keras serta jelas. Guru yang bertugas di Kelas Batita juga harus mengenakan pakaian yang membuatnya dapat bergerak bebas (melompat, berlari, mengangkat tangan, kaki, dsb).

3. AKTIVITAS UNTUK ANAK
Anak usia Batita tidak dapat duduk menunggu dengan tenang, karena itu sediakan beberapa permainan untuk mengisi waktu bagi anak yang datang lebih awal dan pastikan ada guru yang mendampingi sehingga tidak terjadi perebutan permainan oleh anak. Seusai Firman Tuhan, biasanya juga diberikan aktivitas agar anak dapat mengingat dan mengulang kembali pesan Firman Tuhan yang telah disampaikan. Ada baiknya setiap anak diberi sebuah buku aktivitas (sebuah buku gambar kosong atau buku khusus yang telah disiapkan "isi"nya untuk 1 tahun pelajaran) yang harus dibawanya setiap kali ke Sekolah Minggu.

4. SAAT MEMIMPIN PUJIAN    
Pilihlah lagu-lagu yang sesuai dengan usia batita, yaitu yang menggunakan kata-kata sederhana, seperti "Si Semut", "Kingkong", Kambing Embek-embek" dsb. Usahakan menyanyikan lagu dengan berbagai gerakan, selain hal tsb dapat memenuhi kebutuhan fisik anak untuk selalu bergerak, anak juga dapat lebih mudah mengingat syair lagu tsb. Guru yang memimpin harus menguasai lagu dengan baik, bersuara cukup keras, dan dapat menyanyi dengan benar. Bila memungkinkan sebaiknya ada guru yang dapat memainkan alat musik untuk membantu mengiringi anak-anak menyanyi.

5. SAAT MENYAMPAIKAN FIRMAN TUHAN
Anak usia Batita tidak dapat konsentrasi cukup lama untuk  memperhatikan suatu hal, karena itu teknik penyampaikan Firman Tuhan haruslah bervariasi dan menarik agar anak tidak bosan. Teknik bercerita bisa saja digunakan, tapi untuk anak di bawah tiga tahun sebenarnya masih terlalu sulit untuk membayangkan cerita lisan tanpa dibantu alat peraga. Usahakan menyampaikan Firman Tuhan dengan merangsang penggunaan sebanyak mungkin panca indera anak, bahkan bila memungkinkan dengan melibatkan anak dalam cerita. Misalnya: saat menyampaikan kisah "Perjamuan di Kana" ajaklah anak mencicipi air putih dan air anggur (menggunakan sirup anggur), saat menyampaikan kisah "Tembok Yerikho" dengan melibatkan anak sebagai orang Israel yang berjalan mengelilingi tembok dan ada yang meniup terompet, saat menyampaikan kisah "Daud dan Goliat" dengan bermain peran/drama.

6. MENGENAI ORANG TUA/PENGANTAR ANAK
Salah satu keunikan mengajar di Kelas Batita adalah kehadiran orang dewasa, sehingga Guru Sekolah Minggu perlu juga memikirkan bagaimana dapat melayani mereka, khususnya yang belum mengenal Tuhan. Kerjasama yang baik antara Guru dan para orang tua/pengantar dapat membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Misalnya: melibatkan orang tua/pengantar saat menyampaikan Firman Tuhan, atau dengan menerbitkan buletin Panduan Bahan Pengajaran Sekolah Minggu untuk diberikan pada orang tua/pengantar yang dilengkapi dengan berbagai petunjuk praktis bagaimana menindaklanjuti Firman Tuhan yang telah disampaikan di Sekolah Minggu dalam kehidupan sehari-hari anak. 

diambil dari e-bina anak



EmoticonEmoticon

Followers